Proporsi Guru yang Ideal SMP Dwi Cakti Bhakti Palad

Proporsi Guru yang Ideal

Apa Itu Teacher’s Talk Time?
Hal ini ada kaitannya, loh dengan interaksi antara guru dan peserta didik. Proses pembelajaran di kelas seringkali “berpusat pada guru”. Guru hanya menyampaikan pengetahuannya, tanpa memerhatikan interaksi dengan peserta didik. Interaksi guru – peserta didik dalam kelas ditentukan oleh seberapa baik guru mengelola kelas, salah satunya pembagian waktu bicara di kelas (Teacher’s Talk Time atau proporsi guru berbicara). Seperti apa konsep Teacher’s Talk Time? Yuk, kita bahas.

Jika guru mengajar tiga sesi sekaligus atau tiga mata pelajaran dalam satu hari, dan harus berpindah mengajar dari sekolah A pada pagi hari, lalu harus mengajar di sekolah B pada siang hari. Pasti ada sesuatu, nih yang bikin guru merasa capek, yang berdampak menurunnya profesional dan tanggung jawab pada kegiatan belajar dan mengajar di kelas.

Teacher’s Talk Time adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berapa banyak guru berbicara selama jam pelajaran di kelas. Konsep ini mengajak guru menghitung ulang, seberapa besar dominasi guru dibandingkan dominasi peserta didik di dalam kelas.
Hubungan teknik mengajar dengan pemahaman peserta didik
Di bawah ini terdapat gambar “The Pyramid Learning” yang menunjukkan tingkat retensi (bertahannya ingatan akan suatu informasi atau pengetahuan) dari metode mengajar yang diberikan (passive teaching methods dan participatory teaching methods).
SMP Dwi Cakti Bhakti Palad

Terlihat pada gambar, bahwa proses pembelajaran memiliki retensi yang tinggi serta dapat lebih efektif jika terdapat waktu yang cukup bagi peserta didik untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan di kelas yang bisa mendorong mereka berpikir, berbicara, dan berkontribusi terhadap pembelajaran. Teacher’s Talk Time yang berlebihan dapat membatasi kesempatan peserta didik untuk mencerna materi dan berlatih berbicara,

Cara berkomunikasi yang Efektif

Terdapat empat cara berkomunikasi dengan peserta didik yang efektif, yaitu:

  1. Directive statement: Memberitahu seseorang apa yang harus dilakukan.
  2. Social statements: Segala bentuk chit-chat,  kontrol ke peserta didik.
  3. Questions: Segala pertanyaan yang diajukan ke peserta didik di kelas.
  4. Informative statements: Informasi yang berupa fakta.

Empat cara ini penting untuk menentukan jenis bahasa yang akan digunakan dengan peserta didik, mempertimbangkan cara menggunakan data untuk memberi informasi tentang pengajaran yang disampaikan.

Tips Menerapkan teacher’s talk time
Selain itu, terdapat beberapa tips lain yang dapat dilakukan supaya Teachers’ Talk Time tidak didominasi oleh guru dan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran secara keseluruhan, yaitu dengan membuat kelas interaktif dan berkeseimbangan antara Teachers’ Talk Time (TTT) and Student’s Talk Time (STT), seperti:
  1. Sering memancing peserta didik dalam bentuk pertanyaan (elicitation) untuk memperoleh konsep dan jawaban dari peserta didik.
  2. Pengecekan konsep (concept checking) dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan bentuk pertanyaan “why” atau mengapa supaya lebih dari sekadar “yes or no” atau benar atau salah.
  3. Menggunakan bahasa tubuh (body language) atau gerak tubuh, khususnya saat menggunakan papan tulis untuk menjelaskan suatu topik yang dapat membantu peserta didik memahami materi ajar.
  4. Memberikan pause atau jeda kepada peserta didik untuk memahami atau mencerna materi ajar.
  5. Melibatkan dan mendorong peserta didik dalam pembelajaran, dengan menerapkan pola interaksi yang beragam, seperti teacher to students,  students to teacher, students to students, atau student to student dengan metode open class discussion, group work, pair work, dan individual work.
  6. Memperkenalkan materi dalam bentuk bacaan atau video, yang memungkinkan kelas untuk lebih fokus melalui diskusi, presentasi individu atau kelompok.
Jadi, bagaimana menurut rekan-rekan pengajar, pasti tertarik untuk menerapkan tips di atas, kan? Dijamin kegiatan belajar dan mengajar  jadi lebih hidup dan menarik.
Semoga pembahasan Proporsi guru yang ideal ini bisa menambah referensi dan membantu kamu dalam mengajar yang lebih efektif.
Referensi:
  • Azhar, Kaukab A dkk. (2019). Do I Talk Too Much In Class? A Quantitative Analysis of ESL Classroom Interaction. OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra13(2), 193-202.
  • Groves, C dkk. (2014). Classroom Talk: Understanding Dialogue, Pedagogy & Practice. Primary English Teaching Association of Australia, 1 dan 4.
  • Mohammed, Fakhir O. (2019). The Effect of Teacher Talk Time (TTT) Strategy on the Awareness of Semantic Topics. Humanities Journal of University of Zakho (HJUOZ), 8(1), 152-158.

Shopping cart

0
image/svg+xml

No products in the cart.